Tumbuhan berbiji atau Spermatophyta
A. PENGERTIAN
BIJI
Biji merupakan struktur yang efisien
untuk perkembangbiakan dan perbanyakan. Perbanyakan yang dimaksud adalah untuk
memperbanyak keturunan atau spesies dalam mempertahankan kelangsungan hidup
generasinya. Biji berasal dari bakal biji yang berkembang setelah mengalami
pembuahan.
Biji (bahasa Latin:semen) adalah
bakal biji (ovulum) dari tumbuhan berbunga yang telah masak. Biji dapat
terlindung oleh organ lain (buah, pada Angiospermae atau Magnoliophyta) atau
tidak (pada Gymnospermae). Dari sudut pandang evolusi, biji merupakan embrio
atau tumbuhan kecil yang termodifikasi sehingga dapat bertahan lebih lama pada
kondisi kurang sesuai untuk pertumbuhan.
Biji hanya terdapat pada tumbuhan
berbiji atau Spermatophyta (Yunani, sperma=biji, phyton=tumbuhan) merupakan
kelompok tumbuhan yang memiliki ciri khas, yaitu adanya suatu organ yang berupa
biji. Biji merupakan bagian yang berasal dari bakal biji dan di dalamnya
mengandung calon individu baru, yaitu lembaga. Lembaga akan terjadi setelah
terjadi penyerbukan atau persarian yang diikuti oleh pembuahan.
1. Ciri Tubuh
Ciri tumbuhan berbiji meliputi
ukuran, bentuk, struktur, dan fungsi tubuh. Ukuran dan bentuk tubuh Tumbuhan
berbiji berukuran makroskopik dengan ketinggian yang sangat bervariasi.
Tumbuhan biji tertinggi berupa pohon dengan tinggi melebihi 100 m. masalnya
pohon konifer Sequoiadendron giganteum di taman Nasional Yosemite California,
dengan tinggi sekitar 115 m dan diameter batang sekitar 14 m. Habitus atau
perawakan tumbuhan berbiji sangat bervariasi, yaitu Pohon, misalnya jati, duku,
kelapa, beringin, cemara; Perduk, misalnya mawar, kembang merak, kembang
sepatu; semak, misalnya arbei; dan Herba, misalnya sayur-sayuran, bunga lili,
serta bunga krokot.
2. Struktur dan Fungsi
Tumbuhan berbiji merupakan heterospora.
Tumbuhan berbiji membentuk struktur megasporangia dan mikrosporangia yang
berkumpul pada suatu sumbuh pendek. Misalnya struktur seperti konus atau
strobilus pada konifer dan bunga pada tumbuhan berbunga. Seperti halnya pada
tumbuhan lain, spora pada tumbuhan berbiji dihasilkan melalui meiosis di dalam
sporangia. Akan tetapi, pada tumbuhan berbiji, megaspora tidak dilepaskan
melainkan dipertahankan.
Megasporangia mendukung perkembangan gametofit
betina dan menyediakan makanan serta air. Gametofit betina akan tetap berada
dalam sporangium, menjadi matang dan memlihara generasi sporofit berikutnya
setelah terjadi pembuahan. Pada mikrosporangium, produk meiosis berupa
mikrospora. Mikrospora yang mencapai sporofit akan berkecambah membentuk serbuk
sari yang tumbuh menuju kearah bakal biji untuk membuahi gametofit betina. Pada
tumbuhan berbiji, istilah mikrospora merupakan serbuk sari, mikrosporangium
merupakan kantung serbuk sari, dan mikrosporofil merupakan benagsari.
Istilah megaspora merupakan kandung
lembaga (kantung embrio), megasporangium merupakan bakal biji, dan megasporofil
merupaka daun buah (karpela).
·
Kulit, Inti
Biji, dan Tali Pusar
Biji merupakan struktur yang efisien
untuk perkembangbiakan dan perbanyakan. Perbanyakan yang dimaksud adalah untuk
memperbanyak keturunan atau spesies dalam mempertahankan kelangsungan hidup
generasinya. Biji berasal dari bakal biji yang berkembang setelah mengalami
pembuahan.
Ada beberapa macam tipe bakal biji,
yaitu orthotropous bila mikropil terletak di bagian atas, sedangkan hilumnya di
bagian bawah; amphitropous, yaitu bakal biji yang tangkai bijinya membengkok
sehingga ujung bakal biji dan tangkai dasarnya berdekatan satu sama lain.
Anatropous, yaitu bakal biji yang mempunyai mikropil membengkok sekitar 180o,
dan campylotropous, yaitu bakal biji yang membengkok 90o sehingga tali pusar
tampak melekat pada bagian samping bakal biji.
Biji mempunyai bentuk yang
bermacam-macam, misalnya menyudut, ginjal, bulat, memanjang, bulat telur dan
lain-lain. Bentuk biji yang unik dijumpai pada genjer yang mempunyai biji,
seperti ladam, dan senggani yang mempunyai bentuk biji, seperti rumah siput.
Permukaan kulit luar biji
bermacam-macam, ada yang halus, kasar, berkutil, berduri dan sebagainya. Ini
dapat dijumpai pada tumbuh-tumbuhan yang tergolong gulma.
Bagian-bagian biji terdiri atas
kulit biji, inti biji, dan tali pusar. Kulit biji pada tumbuhan ada yang
terdiri atas dua lapis, ada juga yang tiga lapis. Inti biji terdiri atas embrio
dan cadangan makanan. Tali pusar merupakan bagian yang menghubungkan biji
dengan plasenta. Pada kulit biji dapat dijumpai bagian-bagian, seperti sayap,
bulu, salut biji, pusar biji, liang biji, berkas pembuluh pengangkut, tulang
biji, carunle, dan strophiole.
·
Lembaga dan
Putih Lembaga
Lembaga dan putih lembaga merupakan
inti biji atau isi biji. Bagian ini terdapat di dalam kulit biji. Lembaga atau
embrio terdiri atas akar lembaga (radikula), daun lembaga (kotiledon), dan
batang lembaga. Putih lembaga terdiri atas putih lembaga dalam (endosperma) dan
putih lembaga luar (perisperma).
Bagian embrio, seperti radikula akan
berkembang menjadi akar. Pada tumbuhan Dicotyledoneae, radikula akan berkembang
menjadi akar tunggang. Pada Monocotyledoneae, akar tersebut akan berkembang
menjadi akar primer, namun masa hidupnya tidak lama karena segera diganti oleh
sistem akar sekunder. Kotiledon pada biji dapat berfungsi sebagai tempat
penimbunan makanan, alat untuk berfotosintesis sementara, dan sebagai alat
untuk menghisap makanan dari putih lembaga. Batang lembaga terdiri atas
epikotil dan hipokotil. Epikotil adalah pemanjangan ruas batang di atas
kotiledon, sedangkan hipokotil adalah pemanjangan ruas batang di bawah
kotiledon. Batang lembaga dan calon-calon daun merupakan bagian lembaga yang
disebut plumula.
Bagian putih lembaga, seperti
endosperma merupakan cadangan makanan pada biji. Berdasarkan pembentukannya,
endosperma berasal dari sel induk endosperma yang telah dibuahi oleh sel
sperma. Perisperma merupakan putih lembaga luar. Bagian ini berasal dari
nuselus atau selaput bakal biji.
3. Cara Hidup dan Habitan
Reproduksi
Tumbuhan berbiji kebanyakan hidup di
darat. Namun, tumbuhan berbiji ada yang hidup mengapung di air, misalnya
teratai. Tumbuhan berbiji merupakan tumbuhan fotoautotrof.
4. Klasifikasi
Berdasarkan kajian filogeni
menggunakan DNA kloroplas (cpDNA) saat ini dapat dikelompokkan berbagai anggota
tumbuhan berbiji sebagai berikut : 1) tumbuhan berbunga (Angiospermae) dan
Gymnospermae
B. GYMNOSPERMAE
(Tumbuhan Berbiji Terbuka)
Gymnospermae (dari bahasa Yunani:
gymnos (telanjang) dan sperma (biji) atau tumbuhan berbiji terbuka merupakan
kelompok tumbuhan berbiji yang bijinya tidak terlindung dalam bakal buah
(ovarium). Pada tumbuhan berbunga (Angiospermae, atau Magnoliophyta), biji atau
bakal biji selalu terlindungi penuh oleh bakal buah sehingga tidak terlihat
dari luar. Pada Gymnospermae, biji terekspos langsung atau terletak di antara
daun-daun penyusun strobilus atau runjung.
Pada melinjo misalnya,
"pêntil"nya (yaitu bijinya) sejak dari "kroto" hingga
melinjo masak dapat dilihat, sementara pada tusam biji terletak pada runjungnya.
Gymnospermae telah hidup di bumi
sejak periode Devon (410-360 juta tahun yang lalu), sebelum era dinosaurus.
Pada saat itu, Gymnospermae banyak diwakili oleh kelompok yang sekarang sudah
punah dan kini menjadi batu bara: Pteridospermophyta (paku biji), Bennettophyta
dan Cordaitophyta. Anggota-anggotanya yang lain dapat melanjutkan keturunannya
hingga sekarang. Angiospermae yang ditemui sekarang dianggap sebagai penerus
dari salah satu kelompok Gymnospermae purba yang telah punah (paku biji).
- Pengelompokan
Dalam klasifikasi tumbuhan modern,
Gymnospermae tidak memiliki status taksonomi karena banyak petunjuk bahwa
tumbuhan berbunga (Angiospermae, tumbuhan berbiji tertutup) adalah keturunan
dari salah satu tumbuhan berbiji terbuka. Pemisahan antara tumbuhan berbiji
terbuka dengan berbiji tertutup akan menyebabkan pemisahan yang parafiletik.
Gymnospermae mencakup tiga divisio
yang telah punah dan empat divisio yang masih bertahan:
·
Bennetophyta,
punah
·
Cordaitophyta,
punah
·
Pteridospermophyta,
sudah punah namun dianggap sebagai moyang
Salah satu contoh tumbuhan
gymnospermae adalah tumbuhan Melinjo (G.gnemon L.) merupakan salah satu
tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae) yang tumbuh di daerah tropis.
Perkembangbiakan tunbuhan melinjo secara generatif.
Tumbuhan biji tertutup
(angiospermae) merupakan tumbuhan berbunga yang memiliki pembungkus biji
(ovulum) dibagi ke dlm 2 kelas yaitu Monokotiledon (berkeping satu) dan
dikotilodonae (berkeping dua). ada yang berumah satu dan bermah dua.
Peranan tumbuhan biji tertutup diantaranya adalah:
·
Sebagai
tanaman hias, misalnya cempaka, mawar, kembang sepatu, kaktus, bunga matahari,
bunga sedap malam, bunga gladiol, anggrek, dll
·
Bahan bumbu
dapur, misalnya kemiri, lada, cengkeh, pala, ketumbar, temu-temuan, dll
·
Sumber
makanan berupa sayuran, misalnya tomat, kubis, sawi, lobak, terong, bayam, labu
siam, kentang, dll
·
Buah-buahan,
misalnya apel, pir, arbei, pisang, mangga, jambu, anggur, jeruk, nangka,
rambutan, pepaya dll
·
Sumber
protein yang berasal dari tumbuhan, seperti kacang kedelai, kacang tanah,
kacang merah, dll
·
Bahan baku
industri furnitur/alat-alat rumah tangga, misalnya bambu, rotan, kayu jati,
kelapa, kayu meranti, dll
·
Bahan untuk
obat, misalnya mahkota dewa, buah merah, jambu biji, daun jarak, mengkudu,
sambiloto, kumis kucing dll
·
Penghasil
minyak aromatik, misalnya melati, mawar, nilam, lavender, kayu putih dll
·
Penghasil
minyak sayur, misalnya kelapa, kelapa sawit
·
Penghasil
biodisel, misalnya jarak, kelapa sawit
·
Penghasil
gula, misalnya tebu (Saccharum sp.), aren (Arenga pinnata), lontar (Borassus
flabellifer)
·
Sumber
karbohidrat, misalnya padi, gandum, singkong, ubi jalar, kentang, dan
lain-lain.
Tumbuhan berbiji atau Spermatophyta (Yunani, sperma=biji ,
phyton=tumbuhan) merupakan kelompok tumbuhan yang memiliki ciri khas, yaitu
adanya suatu organ yang berupa biji. Biji merupakan bagian yang berasal dari
bakal biji dan di dalamnya mengandung calon individu baru, yaitu lembaga. Lembaga
akan terjadi setelah terjadi penyer bukan atau persarian yang diikuti oleh
pembuahan.
Ciri tubuh
Ciri tumbuhan berbiji meliputi ukuran, bentuk,
struktur, dan fungsi tubuh.
Ukuran dan bentuk tubuh Tumbuhan berbiji berukuran
makroskopik dengan ketinggian yang sangat bervariasi. Tumbuhan biji tertinggi
berupa pohon dengan tinggi melebihi 100 m. masalnya pohon konifer
Sequoiadendron giganteum d taman Nasional Yosemite California, dengan tinggi
sektar 115 m dan diameter batang sekitar 14 m. Habitus atau perawakan tumbuhan
berbiji sangat bervariasi, yaitu Pohon, misalnya jati, duku, kelapa, beringin,
cemara; Perduk, misalnya mawar, kembang merak, kembang sepatu; semak, misalnya
arbei; dan Herba, misalnya sayur-sayuran, bunga lili, serta bunga krokot.
Struktur dan fungsi
Tumbuhan berbiji merupakan heterospora. Tumbuhan berbiji membetuk
struktur megasporangia dan mikrosporangia yang berkumpul pada suatu sumbuh
pendek. Misalnya struktur seperti konus atau strobilus pada konifer dan bunga
pada tumbuhan berbunga. Seperti halnya pada tumbuhan lain, spora pada tumbuhan
berbiji dihasilkan melalui meiosis di dalam sporangia. Akan tetapi, pada
tumbuhan berbiji, megaspora tidak dilepaskan melainkan dipertahankan.
Megasporangia mendukung perkembangan gametofit betina dan menyediakan makanan
serta air. Gametofit betina akan tetap berada dalam sporangium, menjadi matang
dan memlihara generasi sporofit berikutnya setelah terjadi pembuahan. Pada
mikrosporangium, produk meiosis berupa mikrospora. Mikrospora yang mencapai
sporofit akan berkecambah membentuk serbuk sari yang tumbuh menuju kearah bakal
biji untuk membuahi gametofit betina. Pada tumbuhan berbiji, istilah mikrospora
merupakan serbuk sari, mikrosporangium merupakan kantung serbuk sari, dan
mikrosporofil merupakan benagsari. Istilah megaspora merupakan kandung lembaga
(kantung embrio), megasporangium merupakan bakal biji, dan megasporofil
merupakan daun buah (karpela).
Gymnospermae (Tumbuhan berbiji
terbuka)
Gymnospermae berasal dari bahasa Yunani yaitu,
Gymno =terbuka atau telanjang dan sperma=biji. Anggota Gymnospermae memiliki
ciri utama berupa bakal biji yang tumbuh pada permukaan megasporafil (daun
buah). Tumbuhan ini memiliki habitus semak, perdu, atau pohon. Akarnya
merupakan akar tunggang, batang tumbuhan tegak lurus dan bercabang-cabang.
Gymnospermae tidak memiliki bunga
yang sesungguhnya, sporofil terpisah-pisah atau membentuk stabilus jantan dan
strobilus betina. Umumnya berkelamin tunggal namun ada juga yang berkelamin
dua. Penyerbukan pada gymnospermae hampir selalu dengan cara anemogami (bantuan
angin). Waktu penyerbukan sampai pembuahan relatif panjang. Gymnospermae dibagi
menjadi empat kelas, ada yang menjadikannya sebagai kelas, namun sekarang dianggap sebagai divisi tersendiri, yaitu:
- Cycadophyta (sebagai kelas berakhiran -psida, sehingga menjadi Cycadopsida)
- Pinophyta (Pinopsida)
- Gnetophyta (Gnetopsida)
- Ginkgophyta (Ginkgopsida)
Anthophyta atau Angiospermae
(tumbuhan berbiji tertutup)
Penyebutan kelompok ini sekarang lebih disukai
menggunakan tumbuhan berbunga daripada
tumbuhan berbiji tertutup. Pengelompokan klasik menjadi Dicotyledoneae
(tumbuhan berkeping biji dua) dan Monocotyledoneae (tumbuhan berkeping biji
tunggal) berdasarkan filogeni molekuler sekarang dianggap tidak valid karena
kelompok yang pertama tidak holofiletik. Ke dalam Anthophyta sekarang
terdapat delapan kelompok besar yang perinciannya masih terus dikaji.
Manfaat tumbuhan berbiji bagi
manusia
Jenis tumbuhan berbiji yang dimanafaatkan bagi
kepentingan manusia antara lain sebagai berikut:
- Gandum, padi, jagung dan sagu merupakan makanan utama sebagian besar penduduk di dunia.
- Kacang, tomat, kol, kentang, dan wortel merupakan makanan sayuran sebagai sumber serat, protein, dan vitamin.
- Kapas dan rami sebagai bahan sandang.
- Kayu sebagai bahan papan dan perabotan.
- Kumis kucing, jati, mahoni, dan pinus sebagai peneduh, penyimpan air, penyerap karbon dioksida, dan sumber oksigen.
- Berbagai jenis bunga untuk dekorasi, upacara adat dan agama, serta kosmetik.
Peranan Biji Tertutup Bagi Kehidupan : 1. Sebagai
tanaman hias, misalnya cempaka, mawar, kembang sepatu, kaktus, bunga matahari,
bunga sedap malam, bunga gladiol, anggrek, dll 2. Bahan bumbu dapur, misalnya
kemiri, lada, cengkeh, pala, ketumbar, temu-temuan, dll 3. Sumber makanan
berupa sayuran, misalnya tomat, kubis, sawi, lobak, terong, bayam, labu siam,
kentang, dll 4. Buah-buahan, misalnya apel, pir, arbei, pisang, mangga, jambu,
anggur, jeruk, nangka, rambutan, pepaya dll 5. Sumber protein yang berasal dari
tumbuhan, seperti kacang kedelai, kacang tanah, kacang merah, dll 6. Bahan baku
industri furnitur/alat-alat rumah tangga, misalnya bambu, rotan, kayu jati,
kelapa, kayu meranti, dll 7. Bahan untuk obat, misalnya mahkota dewa, buah
merah, jambu biji, daun jarak, mengkudu, sambiloto, kumis kucing dll 8.
Penghasil minyak aromatik, misalnya melati, mawar, nilam, lavender, kayu putih
dll 9. Penghasil minyak sayur, misalnya kelapa, kelapa sawit 10. Penghasil
biodisel, misalnya jarak, kelapa sawit 11. Penghasil gula, misalnya tebu
(Saccharum sp.), aren (Arenga pinnata), lontar (Borassus flabellifer) 12.
Sumber karbohidrat, misalnya padi, gandum, singkong, ubi jalar, kentang, dan
lain-lain.
biji terbuka : 1.Tanaman hias, misalnya cemara
dan pakis haji.--118.97.95.20 5 April 2014 07.52 (UTC)--118.97.95.20 5 April 2014 07.52 (UTC) 2.Bahan
industri, cat, dan obat - obatan, misalnya damar. 3.Bahan pembuat kertas dan
korek api, misalnya pinus. 4.Sayur - mayur, misalnya melinjo. 5. Sumber
makanan, misalnya melinjo 6. Penghasil minyak cat (terpentin), misalnya
pinus/tusam 7. Bahan baku damar, yaitu dammar 8. Bahan baku industri kertas dan
korek api, misalnya kayu pinus dan kayu tumbuhan melinjo 9. Bahan untuk obat
dan kosmetik, yaitu Ginkgo biloba
Biji dalam sebuah cabai merah
yang terbuka
Biji (bahasa
Latin:semen) adalah bakal biji (ovulum) dari tumbuhan
berbunga yang telah masak. Biji dapat terlindung oleh organ lain (buah,
pada Angiospermae atau Magnoliophyta)
atau tidak (pada Gymnospermae). Dari sudut pandang evolusi, biji
merupakan embrio
atau tumbuhan kecil yang termodifikasi sehingga dapat bertahan lebih lama pada
kondisi kurang sesuai untuk pertumbuhan. (Lihat pergiliran
keturunan).
Dengan demikian biji telah memperlihatkan diri
sebagai perkembangan penting dalam reproduksi dan pemencaran Spermatophyta
(tumbuhan berbunga atau tumbuhan berbiji; bahasa
Yunani: sperma biji, phyton tumbuhan); dibandingkan dengan
tanaman yang lebih primitif seperti lumut, lumut hati dan pakis, yang tidak
memiliki biji dan menggunakan cara lain untuk menyebarkan diri. Ini tampak pada
kenyataan bahwa tumbuhan berbiji mendominasi relung-relung biologi
sejak dari padang rumput hingga ke hutan, baik di
wilayah tropis
maupun daerah beriklim
dingin.
Kata "biji" adalah pinjaman dari bahasa
Sanskerta, bija. Kata "biji" acap dipertukarkan
penggunaannya dengan "benih" dan "bibit". Dalam istilah
teknis pertanian
dan kehutanan,
"benih" adalah biji yang dipersiapkan khusus untuk menghasilkan tanaman baru,
sedangkan "bibit" (atau juga disebut "semai") adalah
tanaman (atau hewan)
muda siap tanam (kalau hewan, siap dibesarkan) setelah ditumbuhkan atau
dibesarkan sampai umur tertentu atau hasil perbanyakan tanaman dengan cara yang
lain (misalnya cangkok,
stek, okulasi dan
lain-lain).
Di samping itu dalam bahasa awam kata
"biji" juga kerap dilekatkan secara kurang tepat: 'biji' padi (gabah), 'biji' jagung, dan 'biji' bunga
matahari --misalnya-- yang secara botani sesungguhnya adalah buah kering tak
memecah, sementara bijinya yang sejati terletak di dalamnya. Juga 'biji' mangga dan 'biji'
aneka buah
batu lainnya, yang sebetulnya biji terlapis oleh endokarp; yakni
bagian dalam buah yang mengeras atau liat untuk melindungi biji yang
sesungguhnya.
Struktur biji
Pada umumnya biji memiliki tiga bagian utama,
yakni :
- lembaga (embrio).
- cadangan makanan untuk pertumbuhan embrio.
- pelindung biji, yakni kulit biji.
1. Lembaga (embrio) adalah
jaringan bakal tumbuhan dari mana tumbuhan yang baru akan berkembang manakala
kondisi lingkungannya sesuai. Lembaga ini memiliki satu helai daun lembaga (kotiledon)
pada tetumbuhan berkeping satu (monokotil); dua helai daun lembaga pada hampir semua
tetumbuhan berkeping dua (dikotil); dan dua atau lebih pada tetumbuhan berbiji terbuka
(Gymnospermae).
Selanjutnya lembaga juga memiliki calon akar yang disebut radikula dan calon tunas yang
disebut plumula. Calon batang yang
terletak di atas titik perlekatan daun lembaga disebut epikotil, dan yang terletak di
bawahnya disebut hipokotil.
2. cadangan makanan, yang diperlukan oleh
tumbuhan baru ketika mulai tumbuh membesar. Bentuk nutrisi yang
disimpan bervariasi tergantung pada jenis tumbuhan tersebut. Pada Angiospermae,
cadangan ini bermula dari jaringan yang disebut endosperma,
yang berasal dari tetumbuhan induk melalui proses pembuahan ganda.
Endosperma yang biasanya triploid ini kaya akan minyak
nabati atau zat
pati dan protein.
Pada Gymnospermae
seperti halnya konifera,
jaringan makanan cadangan ini berasal dari bagian gametofit
betina, jadi bersifat haploid. Pada beberapa spesies, lembaga melekat pada
endosperma atau gametofit betina, yang cadangan makanannya kelak digunakan
ketika lembaga berkecambah. Pada jenis-jenis yang lain, cadangan makanan pada
endosperma telah diserap lembaga dalam tahap perkembangan biji, dan kemudian
disimpan di dalam daun lembaga. Dalam kasus terakhir ini, biji yang telah masak
tidak lagi memiliki endosperma dan disebut biji eksalbumina (exalbuminous
seeds).
Beberapa contohnya adalah biji kacang-kacangan
(misalnya buncis,
kacang
merah, dan kacang ercis), pasang, lobak, dan bunga
matahari. Sementara biji yang tetap memiliki endosperma hingga masak
dikenal sebagai biji albumina (albuminous seeds). Kebanyakan monokotil
(misalnya jenis-jenis rumput dan palma), sebagian dikotil (misalnya jarak), dan semua Gymnospermae memiliki tipe biji
albumina ini.
3. Kulit biji (testa) berkembang
dari jaringan integumen yang semula mengitari ovula (bakal biji). Tatkala biji
masak, kulit biji ini dapat setipis kertas (misalnya pada kacang
tanah) atau tebal dan keras seperti pada kelapa. Kulit biji
ini berguna untuk menjaga lembaga dari kekeringan dan kerusakan mekanis.
Di samping ketiga bagian utama biji di atas,
beberapa spesies memiliki bagian tambahan pada biji yang dihasilkannya;
misalnya salut
biji (arilus) pada pala, rambut pada kapas, atau sejenis struktur yang mengandung minyak yang
disebut elaiosome (misalnya pada biji jarak dan biji aneka jenis Euphorbiaceae
lainnya). Biji-biji juga acap memiliki tanda bekas tali
Tidak ada komentar:
Posting Komentar